Setelah sekitar seminggu demonstrasi dilakukan oleh para pendukung mantan Perdana Menteri Thaksin Shinawatra, pemerintah memberikan ancaman untuk menangkap para pemimpinnya. 14 orang anti pemerintah masuk dalam daftar penangkapan oleh pihak kepolisian, termasuk mantan perdana menteri tersebut.
Berdasarkan laporan pihak kepolisian, demonstrasi yang berakhir rusuh tersebut menyebabkan 120 orang terluka dan 2 orang tewas.
Saat ini Thailand terbelah menjadi dua kubu, pasukan berkaos merah pendukung anti pemerintah dan kubu kuning pendukung Perdana Menteri Abhisit Vejjajiva yang memerintah saat ini.
Ancaman penangkapan ditujukan kepada para pemimpin kelompok merah, termasuk didalam Thaksin Shinawatra - mantan perdana menteri - Jacrapob Penkair, Veera Musikapong dan Nuttavut Saikuea, demikian ungkap Mayor Jendral Tritot Ronnaritivichai, Wakil Komandan Kepolisian Khusus.
Protes yang memuncak dalam kerusuhan pada Senin (13/4) lalu menuntut Perdana Menteri Abhisit turun dari jabatannya, dan dilakukan pemilihan ulang.
Thaksin yang telah beberapa kali menghadapi ancaman penangkapan, sejak 2006 tinggal berada di luar negeri. Namun pasukan berbaju merah itu tetap setia padanya. Thaksin menjanjikan pada pendukungnya akan kembali ke Thailand untuk memimpin demonstrasi.
Sumber : CNN/VM